Jumat, 13 September 2013

We called it “LIFE”


          


 Hidup kadang memusingkan. Bahkan sangat memusingkan. Kalok ingat pas masih adek-adek, gaulnya “anak-anak” dari lahir sampe berumur 12 tahun kok rasanya bahagia gitu. Yang dialami manusia itu kalok gak senang, sedih. Nangis, ketawak. Lain dari itu tak adalah apa pun artinya waktu seumuran segitu. Cobak kalok sekarang? Umur udah 17 tahun. Hidup ini berusaha untuk dewasa, sebab dewasa itu keharusan, keharusan dari dalam diri tanpa ada pemaksaan. Dimulai dari masa keperdulian terhadap sesama, menghargai usaha orang lain, sabar, positif thinking. Pokoknya dari segala hal yang berbaur “positif” gitulah. Tapi menurut penilaian ku sih, manusia itu lebih mudah bahkan pikiran utamanya menganggap orang lain itu selalu diambil terlebih dahulu dari sisi negatifnya, nah ‘memang itulah kita, aku dan anda’. Hidup ini sulit diterka, gak semudah beli kolor di pajak. Gak semudah menerka apa yang terjadi. Hidup ini penuh teka teki.
           Bayangin aja coba, kalok aja ada mesin penglihat masa depan, mungkin siapa oun dia akan berusaha demi mendapatkan mesin itu. Manada coba seorang pun yang mau hidup susah. Semua mau hidup itu senang tentram damai sentosa. Tap sayangnya tak sesuai dengan segala harapan manusia. Yah itulah manusia dengan segala angan angan ‘parcendol nya’ ahlaha. Tapi kalok kata siapa itu, inspirasi itu 99%, 1% jenius. Jadi sealgi diberi pikiran untuk berpikir, yodah bermimpi aja, setinggi bintang dilangit bro. wkwkw. Nah mikirin hidup ini lagi. Aku mau nerka, aku pengen nanti besar punya rumah sendiri, mobil sendiri, usaha sendiri, suami yang cinta aku wkwk(boro boro mikir suami, PTN dulu dek :D) bahagiain mama bapak. Tapi itulah, segala nya itu butuh proses, butuh perjalanan yang tak semudah jalan lurus tanpa rintangan. Kalok mikriri hidup, pasti mikiri uang. Uang uang uang dan uang.. Uang ini hal yang dicari cari orang. Kalok gak ada uang, mana bisa awak hidup, kalok gak karna uang, manalah bisa aku sekolah, tapi diatas segala galanya itu sadar sih, Tuhan yang berkehendak. Kalok Tuhan bilang nggak kekmana?  Mana lah pulak mungkin awak paksakan yakan ahaha. Ah emang kalok mikri hidup ini bisa gilak. Jadi inti dari artikel ku ini cuman, hidup ini boleh dipikkirin, tapi jangan sampe gilak jalani hidup ini, sabar, segala sesuatunya indah pada wktunya. Oke, thanks bro sist.

DEBY TIURMAINI KUDADIRI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar